Kostum Tari Jaipong Pilihan Simple untuk Pentas Seni Sekolah

Kostum tari Jaipong cukup simple dan cocok dijadikan sebagai ide pementasan seni di sekolah. Selama bulan Agustus biasanya banyak sekali diadakan pentas atau pertunjukan bertema adat. Salah satu yang menarik untuk diangkat adalah tarian khas Jawa Barat ini.

Untuk keperluan sekolah, tentu berbeda dengan pementasan tari Jaipong menurut pakemnya. Kostum dibuat sesuai untuk kenyamanan dan fleksibilitas anak. Namun tetap mengikuti ketentuannya karena yang ingin diangkat adalah kebudayaan asli.

Jaipongan sendiri saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman. Tidak hanya ditampilkan menurut gaya tradisional namun juga ada yang lebih modern. Keduanya tetap mengikuti standar kostum yaitu kebaya dan kain jarit sebagai bawahan.

Kostum Tari Jaipong Pilihan Simple untuk Pentas Seni Sekolah

Bagian Utama dari Kostum Tari Jaipong

Bagian utama kostum tari ini terdiri dari 3 macam, yaitu atasan, bawahan serta properti. Baik untuk pementasan tradisional maupun yang sudah mengikuti gaya modern tetap menonjolkan ketiga unsur tersebut, berikut penjelasannya.

1.      Apok

Apok adalah pakaian atau atasan penari Jaipong yang berupa kebaya. Kebaya ini memiliki ciri khas kebaya Jawa Barat seperti yang populer dengan kebaya encim. Potongan bagian dadanya tinggi bentuk “V” dan lengan panjang, serta menggunakan warna-warna cerah mencolok.

Kebaya ini juga dilengkapi dengan pernak-pernik khas. Diantaranya menggunakan bordir warna kontras dengan kebaya pada bagian pergelangan tangan, leher dan dada. Ada juga yang menggunakan payet sehingga kesannya lebih ramai.

Baca Juga : 6 Tips memilih tempat magang

2.      Sinjang

Sinjang adalah bawahan yang berupa kain panjang seperti jarit. Pemakaiannya longgar karena mengikuti karakter tarian yang energik serta dinamis, sehingga penari bisa leluasa bergerak. Pemakaian kostum tari Jaipong ini dari perut atau pinggang sampai mata kaki.

Motif jarit yang dipilih umumnya juga khas batik Jawa Barat kebanyakan motif Cirebonan. Untuk gaya modern saat ini lebih banyak digunakan model rok panjang dan longgar. Jadi tidak lagi repot mengikat bagian perut, terutama jika digunakan dalam pentas tarian di sekolah.

seragam mayoret biru paduan hitam dan putih

3.      Sampur

Sampur adalah selendang yang biasanya dibuat dari bahan chiffon atau bahan lain yang ringan, jatuh dan sedikit menerawang. Berfungsi sebagai properti utama dan akan selalu digunakan di setiap gerakan.

Pemakaiannya kostum tari Jaipong ini diikatkan pada bagian pinggang penari. Namun ada juga yang menggunakannya hanya di kalungkan. Tergantung seperti apa konsep yang akan dibawakan oleh penari.

Pilihan warnanya lagi-lagi dibuat kontras dengan apok atau kebaya. Misalnya, apok berwarna hijau pupus, sampur dipilih berwarna merah. Apok berwarna kuning, sampur warna merah, biru, hijau, ungu dan sebagainya.

Pelengkap untuk Kostum Tari Jaipong

Selain berupa pakaian, penari juga dilengkapi properti lain seperti aksesoris dan tata rias khas. Seperti penari pada umumnya, riasan berfungsi menghadirkan keanggunan selain juga memiliki filosofi khusus di masing-masing daerah.

1.      Aksesoris kepala

Aksesoris bagian kepala menggunakan sanggul khas Jawa Barat. Biasanya digunakan sanggul dari rambut atau sintetis yang dilengkapi juga dengan mahkota. Pada bagian sisi kanan kiri telinga ditambahkan bunga.

Gaya aksesoris bagian kepala ini lebih banyak dipengaruhi adat Betawi dan Tionghoa. Selain menggunakan bunga baik asli maupun artificial, bisa diganti dengan kembang pentul berwarna keemasan.

Namun semakin modern, penari tampil dengan perlengkapan kostum tari Jaipong lebih simple dengan sanggul sederhana dan hanya dihias bunga di salah satu sisi sanggul saja. Gaya ini juga lebih dipilih saat pementasan di sekolah, sebab mempersingkat waktu persiapan tanpa mengurangi esensi dari kostum itu sendiri.

2.      Tata Rias

Tata rias penari sangat simple, tidak banyak ornament di bagian wajah namun hanya menonjolkan bagian pokok saja. Seperti menggunakan bedak, lipstik merah, bagian alis dan mata serta perona pipi. Riasan simple ini dikarenakan penampilan sudah mencolok dari warna-warni kostum.

Melengkapi riasan, penari dipakaikan giwang atau anting di telinga. Bentuk dan ukurannya juga sederhana, fungsinya hanya menyempurnakan riasan saja. Bukan untuk ditonjolkan pada saat penampilan.

Penari tidak menggunakan alas kaki saat penampilannya. Sebab tarian umumnya dibawakan di atas panggung yang sudah di-setting bersih dan aman. Tanpa menggunakan alas kaki, pergerakan jadi lebih lincah mengikuti ritme musik.

Pementasan untuk berbagai keperluan baik konsepnya tradisional maupun modern tetap mengikuti ketentuan pokok sebuah kostum. Sebab kostum tari Jaipong juga merupakan unsur yang membentuk image secara keseluruhan. Prima Collection